Selasa, 19 Agustus 2008

Gejala-gejala Serangan Jantung, Stroke, Arthitis, Kanker Payudara

Seringkali kita tidak menyadari telah terjangkit suatu penyakit. Beberapa gejala kecil yang sering tidak kita perhatikan, ternyata dapat membawa dampak yang cukup besar untuk kesehatan tubuh. Sebelum terlambat dan untuk mengantisipasi hal tersebut, maka penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala umum dari beberapa penyakit di bawah ini:

1. Serangan jantung

Gejala : jantung terus menerus berdebar, pusing, pingsan, dada terasa seperti ditekan, sakit, atau nafas pendek-pendek, jantung seperti tidak berdetak. 

Apakah Penyakit Jantung Itu?

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Beberapa contoh penyakit jantung seperti jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik.

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang penderitanya paling banyak. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung disebabkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.

Namun, tidak semua penyakit jantung disebabkan oleh terserangnya pembuluh darah. Berikut ini beberapa gangguan lain pada jantung, yaitu:

Abnormal Heart Rhythms

Normalnya jantung berdetak 60-100 kali setiap menit (atau sekitar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dengan dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedangkan yang berdetak di atas 100 per menit disebut dengan tachyarrhytmias.

Heart Failure

Atau gagal jantung merupakan pemyakit jantung yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya.

Heart Valve Disease

Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki empat buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung.

Congenitas Heart Disease

Atau biasa disebut dengan kelainan pada jantung. Menyerang 8-10 anak dari setiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika, sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orang setiap tahunnya.

Cardiomyopathies

Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Mereka yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Hal itu menyebabkan jantung memompa darah secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik, cardiomyopathies akan menyebabkan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal.

Pericarditis

Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah gaya hidup yang menyebabkan seolah-olah kita membangun penyakit tersebut di dalam tubuh, ada empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu :- merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun - kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi - tekanan darah tinggi - penyakit kencing manisTapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur dan juga faktor keturunan.

2. Serangan stroke

Gejala : Menderita pusing yang amat sangat dan tidak mau reda, pingsan, hilang koordinasi, mendadak baal (biasanya terjadi pada satu sisi tubuh).

Seperti halnya penyakit jantung, stroke juga erat kaitannya dengan gangguan pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba dan penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang terkena. Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia), berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa (sensasi) di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.Faktor-faktor risiko untuk terjadinya stroke mempunyai kesamaan dengan faktor risiko penyakit jantung, yaitu :Merokok Hipertensi Kadar lemak darah tinggi Diabetes mellitus Gangguan pembuluh darah/jantung Tingginya jumlah sel darah merah Kegemukan (obesitas) Kurang aktifitas fisik/olah raga Minuman alcohol Penyalahgunaan obat (Narkoba)

Salah satu akibat yang terjadi setelah seseorang mengalami stroke yaitu disfungsi seksual. Akibat stroke yang berupa disfungsi seksual tersebut masih belum dimengerti karena stroke merupakan manifestasi dari gangguan aliran darah di otak, sedangkan disfungsi seksual sangat dipengaruhi oleh aliran darah dan fungsi otak, di samping pengaruh faktor lainnya. Disfungsi seksual terjadi karena adanya gangguan aliran darah akibat stroke dan juga gangguan otak itu sendiri pada bagian yang berhubungan dengan fungsi seksual.

Dalam hubungannya dengan stroke, tidak banyak laporan tentang gangguan fungsi seksual pada penderita setelah mengalami serangan gangguan pembuluh darah di otak. Padahal banyak penderita yang mengalami disfungsi seksual setelah stroke.

Beberapa kemungkinan mengapa tidak banyak laporan tentang disfungsi seksual pada penderita stroke, yaitu: 
- Perhatian terhadap stroke jarang sekali menyangkut pada fungsi seksual seseorang, namun       lebih ditujukan pada akibat lain yang dianggap menyangkut fungsi tubuh yang berakibat lebih fatal.
- Orang yang mengalami stroke merasa sangat bersyukur dapat lolos dari maut akibat stroke. Untuk melaporkan adanya gangguan fungsi seksual, mereka khawatir untuk melaporkan gangguan yang dianggap tidak fatal itu.
- Pasangan yang mengalami stroke mungkin menganggap wajar bila setelah stroke terjadi gangguan fungsi seksual, sehingga merasa tidak perlu untuk berkonsultasi ke dokter.

Beberapa disfungsi seksual yang dapat terjadi akibat stroke, yaitu:
- Ejakulasi terhambat
- Disfungsi ereksi
- Kegagalan orgasme
- Dispareunia (yaitu keadaan timbulnya rasa nyeri pada koitus)

Cara mengatasi disfungsi seksual setelah mengalami stroke sebenarnya didasarkan pada jenis penyebab stroke, jenis gangguan fungsi seksual, dan jenis penyebab gangguan fungsi seksual. Dengan mengetahui keadaan tersebut secara benar, maka penanganan gangguan fungsi seksual menjadi lebih tepat dan diharapkan hasilnya akan lebih baik. Konsultasi pada dokter juga sangat penting untuk mengatasi tekanan psikis yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan fungsi seksual.

3. Arthritis

Arthritis atau radang sendi merupakan istilah dari rematik artikuler (mengenai sendi), dikenal dalam berbagai bentuk, diantaranya yang paling umum yaitu Arthritis Reumatiod, Osteoarthritis, dan Gout (arthritis pirai). 

Gejala : Daerah sekitar sendiri terasa sakit, panas, dan berwarna merah. Hal ini kemungkinan menandakan tendonitis (iritasi pada fibrous cord yang mengikatkan otot pada tulang), atau osteoarthritis (kondisi ini terjadi ketika tulang rawan di dalam sendi habis). Atau jika Anda mengalami sendi terkunci ketika berbunyi. atau gejala umumnya ialah :

- persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakan
- adanya pembengkakan pada salah satu atau beberapa persendian
- pada persendian yang sakit akan berwarna kemerah-merahan
- demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.

Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi-sendi. Pada penyakit ini terjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang sebagian dari berat badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan. Osteoarthritis merupakan gangguan yang umum pada usia lanjut, sering dianggap sebagai konsekuensi dari perubahan-perubahan dalam tulang dengan lanjutnya usia. 

Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis yang serius, disebabkan oleh peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, dan lutut. 

Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan, sensasi rasa dingin pada kaki dan tangan yang disebabkan gangguan sirkulasi darah. 

Gout arthritis atau lebih dikenal dengan asam urat atau encok merupakan radang sendi akut yang disebabkan oleh terlalu banyaknya produksi asam urat (uric acid) yaitu produk buangan yang menumpuk dalam jaringan tubuh, atau karena kegagalan ginjal untuk membuang asam urat dalam jumlah cukup banyak.

4. Kanker payudara

Gejala : Mens yang tidak teratur atau tidak mens, cairan keluar hanya dari salah satu payudara, sakit kepala, dan pengelihatan berubah.

Deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara seharusnya layak diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh setiap wanita karena hal tersebut merupakan ujung tombak dari proses penyembuhan kanker.

Umumnya para penderita yang datang ke dokter rata-rata telah memasuki stadium lanjut karena tidak pernah melakukan deteksi dini melalui mammografi, yaitu pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar x dosis rendah.

Hal tersebut antara lain karena masih banyak wanita yang belum mengetahui mengenai aktivitas deteksi dini atau masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah untuk melakukan hal tersebut. 

Perlu diketahui, semakin tinggi stadium suatu kanker maka semakin kecil pula kemungkinan seseorang yang mengidap kanker payudara untuk sembuh.

Umumnya tingkat kesembuhan untuk stadium I pada kanker payudara dapat mencapai 95%, stadium II sebesar 70%, dan stadium III adalah antara 40-50%. Sedangkan untuk pasien pada stadium IV yang masih hidup dalam jangka waktu lima tahun kemudian tidak sampai 15%.

Selain dengan melakukan deteksi dini, mammografi dan pengujian lainnya juga bermanfaat untuk menentukan jenis pengobatan kanker payudara yang garis besarnya meliputi operasi, perawatan sinar, dan kemoterapi.

Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker jenis lain. Mengapa demikian?

Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Sedang di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan.

Padahal, mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah, dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit, sebulan sekali, dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari/Sarari).

Memang, tidak ada wanita yang ingin melakukan Sadari/Sarari. Karena bisa jadi muncul bayangan menakutkan: “bagaimana kalau saya benar-benar menemukan benjolan?”. Atau mungkin menemukan “sesuatu” yang tidak dimengerti apa maknanya.

Tetapi, semakin sering Anda memeriksa payudara Anda, Anda akan semakin mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres –jika ada. Bagaimanapun pemeriksaan dini terhadap diri sendiri adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapatmelindungi Anda dari resiko kanker payudara.

Langkah-langkahnya ialah sbb :

Payudara memiliki bagian-bagian (lingkungan) yang kalau diraba terasa berbeda-beda. Sisi atas agak ke samping (dekat ketiak) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Payudara bagian bawah terasa seperti hamparan pasir atau kerikil. Sedang bagian di bawah puting susu terasa seperti sekumpulan biji-bijian yang besar. Kadang ada juga gumpalan yang menyerupai sebuah mangkuk. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap wanita. 

Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda membuat “peta lingkungan payudara”, untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari bulan ke bulan.

Yang terpenting adalah rasakan bagaimana kondisi payudara Anda sendiri. Adakah sesuatu yang terasa berbeda dibanding lingkungan sekitarnya? Misal, di area “gumpalan besar” terasa ada benjolan kecil sebesar kacang hijau? Atau di area “hamparan pasir” terasa ada “kerikil” yang agak besar? Atau adakah perubahan kondisi payudara dibanding pemeriksaan sebelumnya? Itu semua bisa dideteksi dengan memeriksa payudara sendiri.

Sulitkah melakukan Sadari/Sarari itu? Sama sekali tidak. Sebaiknya dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar, sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan. 

Akan lebih baik jika disiapkan buku catatan khusus untuk mencatat hasil pemeriksaan Anda, juga kondisi dan perubahan payudara Anda dari waktu ke waktu. Bila perlu lengkapi dengan gambar ilustrasi untuk memperjelas lokasi kelainan yang ditemukan.


Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi atas beberapa tahap:
1. Melihat

Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:
Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
Apakah bentuknya membesar/mengeras?
Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?
Apakah putingnya tertarik ke dalam?
Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman?
Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?
Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.
2. Memijat

Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).
3. Meraba

Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.

Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.

Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan.

Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang dada/iga.

Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri. 

Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun. 
4. Meraba Ketiak

Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.

Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil apa pun), segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap dini dan ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas!. 

sumber : http://www.info-sehat.com & http://rumahkanker.com

Tidak ada komentar: