Sabtu, 23 Agustus 2008

Kanker Vagina & Penyembuhannya

Kaum wanita sebelumnya terancam oleh adanya kanker leher rahim dan payudara, ternyata sekarang ada satu lagi jenis kanker yang juga berbahaya untuk para wanita, yaitu kanker vagina. Walaupun prevalensinya tidak sebanyak kanker leher rahim dan payudara, kanker tersebut dinyatakan cukup mengancam kesehatan wanita. 
Sesuai dengan namanya, penyakit kanker vagina bersarang di daerah vagina. Gejalanya sangat samar dengan permasalahan seputar vagina, seperti perdarahan dan nyeri pada vagina. Jika ditelaah lebih mendalam melalui pemeriksaan vagina, kanker tersebut sangat jelas ditandai oleh adanya sebuah jaringan yang tidak utuh dan dapat berbentuk goresan sedikit, tidak mulus, atau luka pada vagina. 

Kanker vagina tidak akan terdeteksi tanpa adanya pemeriksaan yang mendalam dan biasanya diketahui melalui pemeriksaan yang pada awalnya bukan dimaksudkan untuk mendeteksi kanker vagina. Indikasi yang biasanya diketahui adalah adanya perkembangan sel yang abnormal pada vagina ketika dilakukan pemeriksaan, dan kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan yang pada umumnya berhasil menemukan lesi, yakni penyebab utama kanker vagina. 

Ada beberapa alternatif untuk penyembuhan kanker vagina. Jika perkembangan sel atau jaringan baru tersebut masih kecil, yaitu kurang dari 2 cm dan letaknya masih tergolong di vagina bagian luar, maka penyembuhannya dapat dilakukan dengan terapi radiasi atau melalui pembedahan. Namun, apabila jaringan itu sudah membesar dan letaknya lebih ke bagian dalam vagina, maka penyembuhannya adalah melalui kemoterapi dan radioterapi. Pembedahan sebaiknya dihindarkan karena letak jaringan kanker pada bagian dalam vagina sangat berdekatan dengan ujung saluran pembuangan dan kandung kemih, dan sangat fatal jika terjadi kesalahan dalam proses pembedahan. 

Untuk menghindari deteksi yang lambat dan kanker vagina yang sudah stadium lanjut, sebaiknya kaum wanita segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala-gejala seperti sakit perut bagian bawah, sakit ketika berhubungan seksual, sakit di bagian vagina, dan perdarahan di vagina. 

  sumber : http://www.info-sehat.com

Pencegahan & Pengobatan Kanker Leher rahim

Cara terbaik untuk mencegah infeksi human papilloma virus (juga untuk mencegah serangan segala macam virus lainnya) adalah dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar dengan pola hidup seimbang: cegah stres, hindari polusi, konsumsi makanan bergizi dan seimbang, cukup olahraga, cukup istirahat. Klasik ya? Tapi memang itulah yang terbaik.

Infeksi HPV juga dapat dicegah dengan vaksinasi, dan akibat yang ditimbulkannya (kutil, lesi pra kanker, maupun kanker stadium dini) dapat mudah dideteksi dan diobati. Vaksin yang tiga kali disuntikkan di lengan ini mampu melindungi kita dari empat tipe HPV penyebab kanker dan “jengger ayam”, yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18, selama empat tahun. Sebaiknya vaksinasi diberikan kepada para gadis yang belum pernah melakukan aktivitas seksual. Orang yang sudah pernah melakukan aktivitas seksual kemungkinan besar sudah pernah terinfeksi HPV. Jika yang menginfeksinya bukan virus tipe 6, 11, 16, dan 18, maka vaksinasi ini masih ada gunanya.

Walaupun sudah menjalani vaksinasi, wanita yang sudah melakukan aktivitas seksual seyogyanya melakukan pemeriksaan pap smear berkala secara rutin. Pemeriksaan ini mudah, murah, dan efektif untuk mendeteksi adanya sel abnormal akibat HPV, misalnya lesi pra kanker maupun kanker stadium dini. Kanker leher rahim yang ditemukan pada stadium dini lebih mudah disembuhkan.

Sumber : http://rumahkanker.com

Kanker Leher Rahim

Kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang paling banyak pengidapnya di Indonesia. Bahkan, Indonesia merupakan negara kedua di dunia –setelah Cina– yang memiliki pengidap kanker leher rahim terbanyak. Padahal kanker yang sering disebut kanker mulut rahim ini termasuk kanker yang mudah dideteksi secara dini dan bisa dicegah/diobati sebelum berkembang lebih lanjut.

Hampir semua (99%) kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Infeksi human papilloma virus adalah sesuatu yang sangat mudah terjadi. Diperkirakan tiga per empat dari jumlah orang yang pernah melakukan hubungan seks, laki-laki maupun perempuan, mengalaminya. 

Tidak beda dengan flu, kebanyakan infeksi HPV dapat sembuh sendiri, sehingga penderita tidak pernah menyadarinya. Hanya sebagian kecil infeksi HPV yang menjadi infeksi menahun, kemudian berkembang menjadi kanker.

Hmm... sepertinya menarik juga kalau kita kenalan dengan si human papilloma virus ini 
Kutil
Anda pernah melihat kutil kan? Bintil-bintil di kulit yang bentuknya menggelembung seperti bunga kol? Itu salah satu “jejak” serangan human papilloma virus (papilloma = bintil/kutil). Virus human papilloma jenisnya lebih dari 100 macam, yang masing-masing diberi nomor untuk membedakan jenis satu dengan jenis lainnya. 60 jenis di antaranya menyebabkan kutil-kutil kulit yang tidak berbahaya. Sisanya merupakan HPV tipe mukosal, yaitu hanya menyerang selaput-selaput lendir seperti yang terdapat pada mulut, kerongkongan, ujung penis, vagina, leher rahim, dan dubur. Tipe mukosal disebut juga HPV genital, karena yang paling sering diserang adalah area kelamin. Ada yang menimbulkan kutil di vagina atau penis, yang lazim disebut dengan penyakit “jengger ayam”, yaitu HPV tipe 6 dan 11, tetapi ini tidak akan menjadi kanker.

Yang dapat menyebabkan kanker adalah HPV genital tipe 16, 18, 31, 35, 39, 45, 51, 52, dan 58. Lebih dari 70% kanker leher rahim disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Selain menyebabkan kanker leher rahim, HPV juga dapat menyebabkan kanker anus, vagina, vulva, penis, bahkan kanker kerongkongan.

Virus ini menular terutama melalui hubungan seks, termasuk anal sex, oral sex, dan hand sex. Sebagian besar di antaranya terinfeksi pada umur 15-30 tahun, yakni dalam kurun waktu empat tahun setelah melakukan hubungan seks yang pertama. Orang yang terinfeksi HPV genital biasanya tidak tahu dia terinfeksi, karena infeksi ini tidak menimbulkan gejala sama sekali (kecuali yang menimbulkan “jengger ayam”), dan sistem kekebalan tubuh segera menyerang supaya virus ini mati atau lemah –sehingga tidak aktif.

Lesi pra kanker leher rahim

Sampai sekarang infeksi human papilloma virus belum dapat diobati, tetapi sistem pertahanan tubuh yang baik dapat menyembuhkan 90% di antaranya dalam waktu 2 tahun. Sisanya tetap aktif, atau ada tetapi tidak aktif. Virus yang tidak aktif ini masih dapat menular ke orang lain, sewaktu-waktu aktif lagi (kalau daya tahan tubuh menurun), atau mengubah sel leher rahim menjadi sel pra kanker, yang bertahun-tahun kemudian dapat menjadi kanker.

sumber : http://rumahkanker.com

Pencegahan & Pengobatan terhadap Penyakit Hati (Hepatitis)

Pencegahan Hepatitis

Vaksin hepatitis A dan B kini sudah tersedia di Indonesia. Karena hepatitis B memiliki bahaya yang lebih besar (mengingat ia bisa menjadi kronik), maka pemerintah telah melakukan pemberian vaksinasi hepatitis B pada bayi secara gratis di posyandu.

Selain itu, gaya hidup sehat harus diterapkan. Hindari pergaulan bebas dan pemakaian obat-obat terlarang. Jarum suntik merupakan metode penularan yang sangat hebat bila dipakai bersama-sama.

Bagi penderita dianjurkan untuk memakai kondom bila berhubungan dengan pasangannya. Hal ini berguna untuk mengurangi risiko terjadinya penularan.

Pengobatan Hepatitis

Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus bagi penderita hepatitis akut. Sebagian besar penderita akan sembuh dengan sendirinya, terkadang bahkan sebelum ia menyadari menderita hepatitis.

Tentu saja tidak semuanya berjalan semulus itu. Pada sebagian penderita, hepatitis akan muncul dengan berbagai gejala. Pada keadaan tersebut, tentu kita harus mengupayakan kondisi yang sebaik mungkin yang dapat menunjang kesembuhan penderita. Kunci utama adalah nutrisi yang baik dan istirahat yang cukup.

Berbeda dengan penderita hepatitis kronik. Pada penderita kronik aktif, kita harus bertindak lebih aktif pula. Selain istirahat dan nutrisi, penderita juga diberikan obat-obatan. Saat ini, sudah ada beberapa jenis obat yang cukup bermanfaat dalam proses penyembuhan penderita.

Nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori, karbohidrat, protein dan lemak, akan membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu, kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel hati baru yang sehat. 

Istilah sirosis hati merujuk pada keadaan dimana sel-sel hati yang sehat telah digantikan oleh jaringan parut. Akibatnya, fungsi hati tentu saja terganggu. Gangguan hati kronik ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti radang hati (hepatitis), sumbatan kandung empedu dan juga akibat paparan substansi berbahaya termasuk alkohol. 

Pada jaman dahulu, diet rendah protein diberikan pada penderita sirosis hati dengan maksud untuk menghindarkan risiko terjadinya peninggian kadar amonia darah yang berbahaya. Padahal, penderita sirosis hati seringkali mengalami penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Akibatnya, penderita mengalami penurunan berat badan dan kekurangan protein. 

Pemberian protein pada penderita sirosis memang cukup memusingkan. Kelebihan protein dapat mengakibatkan peningkatan amonia darah yang berbahaya, sedangkan kekurangan protein akan menghambat penyembuhan sel hati. 

Saat ini para dokter lebih memilih untuk memberikan diet tinggi kalori tinggi protein dengan maksud agar sel-sel hati dapat beregenerasi. Sedangkan untuk mengontrol tingkat amonia darah digunakan laktulosa dan/atau suatu jenis antibiotik yang bernama neomisin. 

Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan oleh penderita sirosis hati, misalnya pengurangan konsumsi garam. Untuk itu tingkatkan konsumsi makanan segar dan hindari makanan awetan seperti makanan kaleng. 

Penderita sirosis juga bisa mengalami penyumbatan saluran empedu di dalam hati. Akibatnya, empedu tidak bisa keluar dan lemak tidak bisa diserap. Pada keadaan ini, penderita akan mengalami perubahan defekasi (buang air besar) yang disebut steatore. 

Bila hal ini terjadi, lemak sebaiknya diganti dengan lemak trigliserida rantai sedang (medium chain triglycerides/MCT). MCT sangat baik digunakan karena untuk penyerapannya jenis lemak ini tidak terlalu tergantung pada keberadaan asam empedu. 

Saat ini telah tersedia produk nutrisi khusus yang diformulasikan untuk para penderita gangguan hati. Salah satunya adalah Hepatosol yang juga mengandung Trigliserida Rantai Sedang (MCT).

sumber : http://www.info-sehat.com

Penyakit Hati (Hepatitis)

Gejala 1. Biologi Hati & Kandung Empedu

Hati dan kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan keduanya dihubungkan oleh suatu saluran yang dikenal sebagai duktus biliaris (saluran empedu). Hati merupakan organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar zat kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah. Sedangkan kandung empedu merupakan tempat penyimpanan empedu, yaitu cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati. 

HATI 

Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Salah satu fungsinya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam empedu atau darah. Zat di dalam empedu akan masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih. 

Hati menghasilkan separuh dari kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol juga diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu, seperti hormon estrogen, testosteron, dan adrenal. 

Hati juga merubah zat-zat di dalam makanan menjadi karbohidrat, protein, dan lemak. Gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu rendah). 

Fungsi lain dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama protein, yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya. 

Ada dua macam kelainan fungsi hati yang utama, yaitu: 
Kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel-sel di dalam hati (misalnya sirosis atau hepatitis) 
Kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran empedu dari hati melalui saluran empedu (misalnya batu empedu atau kanker) 

KANDUNG EMPEDU

Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu, yaitu cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati. Jika kita makan, kandung empedu akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak dan vitamin-vitamin tertentu. 

Empedu itu sendiri terdiri dari: 
Garam-garam empedu 
Elektrolit 
Pigmen empedu (misalnya bilirubin) 
Kolesterol 
Lemak
Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. 

Garam empedu dapat meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak, dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah akan diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.

2.  Deskripsi Penyakit Hepatitis

Hati merupakan organ yang punya peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, mulai sebagai pembentukan, penyimpanan, sampai menyaring makanan, vitamin dan mineral yang kita konsumsi. Bahkan hati pulalah yang mengatur serta mengendalikan produksi hormon, protein, kolesterol darah, sampai menetralisir racun tubuh.

Hati juga punya peran melindungi ketahanan tubuh. Dengan demikian hati sangat rentan terhadap penyakit. Hepatitis adalah salah satunya. Penyakit ini dapat berdampak pada rusaknya fungsi hati, dan terganggunya sistim metabolisme tubuh. Penyebabnya bisa oleh berbagai faktor, antara lain alkohol, obat-obatan, bahan kimia dan infeksi virus.

Sejauh ini dunia medis mengenal enam tipe penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, E dan G. Diantara tipe-tipe penyakit yang menyebabkan peradangan hati yang paling banyak dijumpai adalah tipe A, B dan C.

Hepatitis A yang dikenal pula dengan penyakit kuning, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Hepatitis tipe ini banyak berhubungan dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang masih rendah. Hepatitis A biasanya menyerang anak-anak dan remaja, meski orang dewasa juga tak luput dari incaran. Sedangkan Hepatitis B disebabkan oleh infeksi VHB (virus Hepatitis B) yang menetap. Karena menetap, virus ini berpeluang untuk berkembang menjadi sirosis atau kanker hati yang dapat merenggut nyawa.

Fakta
Dari catatan Badan Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1999, 170 juta penduduk dilaporkan terinfeksi VHC (virus Hepatitis C). Dilaporkan sekitar 500 ribu sampai 1 juta meninggal karena VHC. Negara berkembang termasuk yang paling banyak menderita Hepatitis C.

Di Indonesia dari sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang menderita hepatitis, 7 juta di antaranya mengidap VHB, dan 5 juta VHC dengan usia penderita berkisar 30-55 tahun. Dari jumlah itu diperkirakan 40 ribu sampai 80 ribu meninggal setiap tahunnya.

Menurut laporan seorang pakar hepatitis di Indonesia, Indonesia merupakan daerah endemis sedang dan tinggi hepatitis B. Prevalensi penderitanya di masing-masing daerah berbeda-beda. Di Jawa tercatat lima sampai sepuluh persen, dan Indonesia Timur 20-30 persen.

Menurut seorang pakar Hepatitis, sebenarnya Hepatitis tidak mengerikan, asal tahu pencegahannya. Yakni dengan meningkatkan kesehatan lingkungan dan kebersihan perorangan, mencegah perilaku seksual yang berisiko tinggi, serta meningkatkan sistim kekebalan tubuh.

Untuk Hepatitis A misalnya, penderita bisa sembuh total dari penyakitnya, meski tak tertutup kemungkinan ia bisa mendapat serangan akut virus Hepatitis B atau C.

Demikian halnya dengan Hepatitis B, penyakit ini belum tentu akan menjadi kronik bila pengidapnya orang sehat. Jadi bila virus yang masuk ke tubuh penderita tidak menunjukkan gejala klinik penyakit, dan ditunjang dengan pemberian obat anti virus atau vaksinasi, ada harapan penderita bisa sembuh.

Hepatitis Kronik
Berbagai laporan lain menyebutkan, Hepatitis B dan C termasuk Hepatitis kronik (menahun) dan bisa berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Hingga kini belum ada vaksin yang bisa melawan virus yang bermutasinya sangat cepat ini. Perjalanan menjadi kronik tersebut memakan waktu 20-30 tahun.

Hal itu diperkuat oleh laporan yang menyebutkan jika infeksi Hepatitis B terjadi pada masa bayi, maka dalam kurun waktu tersebut 95 persen akan menjadi kronik. Itu sebabnya, bayi yang baru lahir dianjurkan mendapat vaksinasi Hepatitis. Menurut seorang pakar Hepatitis, dengan vaksinasi Hepatitis B, bayi-bayi tersebut dapat terlindungi dari virus Hepatitis B sampai lima tahun.

Sejauh ini sebagian besar kematian penderita VHB dan VHC disebabkan karena pecahnya esofagus yang mengalami varises, hipertensi, sirosis hati dan karsinoma sel hati.

Siapa yang Berisiko Tinggi?
Faktor-faktor yang menjadi penyebab penularan virus Hepatitis sudah jelas. Jadi yang berisiko tertular hepatitis pun sudah pasti orang-orang yang berada dalam lingkaran itu. Misalnya dokter, mereka yang bekerja di unit pelayanan kesehatan, pemungut sampah, pelaku seks dengan pasangan sejenis atau pasangan lain yang menderita penyakit yang sama, penyalahguna obat dan jarum suntik, penderita hemofilia dan penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah, mereka yang menjalani transfusi darah dan pemakai tato.

3. Gejala & Penularan

Gejala
Secara awam, sulit mengetahui gejala-gejala apakah dirinya terserang hepatitis A, B, C, bahkan hepatitis tipe lain. Sebab beberapa kasus hepatitis yang penularannya dari orang ke orang ini menunjukkan gejala yang sama, seperti flu. Bahkan yang lain tidak menunjukkan gejala berarti.

Namun gejala yang umum terjadi adalah tubuh terasa lemah, mudah lelah, mual-mual, diare, pencernaan terganggu, nafsu makan menurun, sering kembung, otot terasa nyeri, suhu tubuh meninggi, dan warna urine seperti teh. Sering pula disertai dengan adanya perubahan warna kulit dan mata yang menguning. Biasanya gejala-gejala itu muncul setelah satu minggu virus menginfeksi. Celakanya, penderita hepatitis C dalam jangka panjang baru menampakkan tanda-tanda sekitar 10-20 tahun setelah virus menginfeksi. Virus dari darah penderita tersebut akan menetap pada tubuh, dan menyebabkan kerusakan pada hati. Hati menjadi mengkerut dan tidak dapat menjalankan fungsinya (sirosis). Beberapa kasus menunjukkan gejala yang parah, misalnya berat badan menurun secara drastis dalam waktu singkat.

Secara fisik seseorang yang menderita hepatitis B dapat menunjukkan pembesaran hati dan limpa, bengkak pada perut dan kaki, kelainan pembekuan darah, dan menurunnya kesadaran.

Penularan
Cara penularan virus hepatitis A melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi VHA. Sedang Hepatitis B, C, dan tipe lain hampir sama, yakni lewat penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur yang digunakan secara bersama-sama. Virus dari penderita hepatitis tersebut akan menyusup lewat luka permukaan kulit yang barangkali tidak kita sadari. Jarum suntik dan tindik telinga juga menularkan virus hepatitis.

Seperti halnya virus AIDS, penularan virus hepatitis juga dapat menular lewat cairan tubuh misalnya air liur, kontak seksual, transfusi darah, air seni, penggunaan jarum tato, dan penularan vertikal dari ibu kepada bayi, lewat persalinan dan menyusui.

Kurang terjaganya kebersihan seseorang dan sanitasi lingkungan akan mempermudah virus hepatitis untuk menginfeksi mangsanya. Itu sebabnya usahakan selalu mencuci tangan usai buang air besar, sebab virus Hepatitis dapat menular lewat makanan yang tercemar tinja penderita.

sumber : http://www.info-sehat.com

Rabu, 20 Agustus 2008

Pencegahan terhadap Serangan Jantung, Stroke, Arthitis, Kanker Payudara

1. Pencegahan & Pengebotan Terhadap Serangan jantung & Stroke

Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut.


Untuk pencegahan penyakit jantung & stroke hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh lainnya. Makanan yang banyak mengandung kolesterol tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi pemicu penyakit jantung dan stroke.

Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.

Kurangi minum alkohol. Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri.

Lakukan Olahraga/aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain terkena jantung dan stroke

Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali.

Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba. 

Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke dengan Tumbuhan Obat

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke mempunyai efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit jantung dan stroke penyebab utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah.

Beberapa jenis tumbuhan Obat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi Penyakit Jantung dan Stroke antara lain :
DAUN DEWA (Gynura segetum)
Efek farmakologis : sebagai anticoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun. 
Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya. 
Mengkudu (Morinda citrifolia)
Khasiat ; menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Khasiat tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis : 2-3 buah yang matang  
BAWANG PUTIH (Allium sativum)
Efek : melancarkan sirkulasi darah, antikoagulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan. 
BAWANG BOMBAY (Allium cepa) 
Berkhasiat mencegah pengumpalan darah, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.  
Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)
Khasiat/efek : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah. 
Rumput laut (Laminaria japonica)
Khasiat : mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. 
Terung Ungu (Solanum melongena L.)
Khasiat : mencegah aterosklerosis (penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf. 
Jantung pisang
Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah. 
Bunga Mawar (Rosa chinensis)
Khasiat/efek : melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering 
Siantan (Ixora stricta Roxb.)

Khasiat: mengecilkan bekuan darah, menurunkan tekanan darah. Dosis pemakaian : 10-15 g bunga 

Sumber: http://www.nganjuk.go.id

2. Pencegahan & Pengobatan terhadap arthritis

Tumbuhan obat atau herbal yang digunakan untuk pengobatan arthritis berfungsi sebagai anti-radang (anti-inflamasi), mengurangi rasa sakit (analgetik), meningkatkan sirkulasi darah, sebagai diuretik/meningkatkan fungsi ginjal dalam pembuangan endapan, dan meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu juga dibantu dengan olahraga untuk meningkatkan mobilitas persendian, tetapi tentunya disesuaikan dengan kondisi tubuh.

sumber : http://www.keluargasehat.com/

3. Pencegahan & Pengobatan untuk Penyakit Kanker Payudara

Pengobatan kanker bersifat multidisiplin. Yang paling penting adalah mengetahui bagaimana "perangai" dari sel kanker yang ada di dalam tubuh, yang ditentukan melalui pemeriksaan mikroskopik jaringan tubuh di laboratorium patologi yang diperoleh melalui biopsi.

Pada mulanya kalangan kedokteran bersikap sangat sinis dan menganggap pengobatan alternatif tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak didukung riset medis yang memadai. Tetapi semakin banyaknya fakta-fakta keberhasilan membuat mereka tergoda untuk melakukan riset.

Hasilnya? Semakin lama semakin banyak teknik pengobatan alternatif yang diakui, bahkan digunakan para dokter sebagai terapi komplementer untuk mendapatkan tingkat kesembuhan yang lebih baik.

Ada puluhan, bahkan ratusan teknik pengobatan alternatif. Tiap negara, tiap daerah, bahkan tiap komunitas punya teknik sendiri. Secara umum, pengobatan alternatif dapat dibagi menjadi beberapa golongan besar:

Ramuan Tradisional

Pada umumnya bersifat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah dan melawan sel kanker, tetapi ada juga yang bisa membunuh sel kanker secara langsung, atau mencegah penyebaran kanker.

Di Indonesia dikenal beragam bahan tradisional untuk pengobatan kanker, misalnya mahkota dewa, mengkudu, buah merah, kunir putih, sambungnyawa, tapak dara, bawang putih, benalu teh, dan sebagainya. Ada yang sudah dikemas baik dalam bentuk kapsul, tablet, maupun sirup, ada yang masih dalam bentuk bahan segar/kering yang harus direbus dulu.

Satu hal yang harus Anda ingat sebelum mengkonsumsi ramuan tradisional adalah, tidak semua bahan cocok untuk semua jenis kanker. Kunir putih misalnya, ternyata cocok untuk kanker mulut, kerongkongan, usus, payudara, kulit, tetapi belum terbukti cocok untuk kanker jenis lain. Sedang produk berbahan dasar kedelai cocok untuk kanker payudara, kanker prostat, usus besar, maupun paru-paru.

Lingkungan di mana tanaman bahan ramuan itu hidup dan cara perawatannya juga berpengaruh cukup besar pada tingkat efektivitasnya. Contohnya bawang putih yang tumbuh di lereng gunung Rinjani, Lombok, diketahui lebih efektif untuk pengobatan kanker dibanding bawang putih dari daerah lain, karena mengandung selenium yang lebih tinggi.

Jadi Anda tidak bisa sembarangan, asal menuruti kata orang. Cari tahu bahan alami apa yang paling cocok untuk kanker Anda, atau lebih baik datanglah kepada ahlinya atau ke klinik obat tradisional di rumah sakit-rumah sakit terkemuka, dan mintalah ramuan yang paling tepat untuk Anda. Minumlah secara rutin menurut dosis dan dalam jangka waktu yang disarankan. Jangan lupa mengkonsultasikan jadwalnya dengan dokter Anda, agar efeknya tidak bertabrakan dengan efek obat medis Anda.
Pengobatan Secara Fisik

Termasuk dalam pengobatan secara fisik ini adalah pijat tradisional, pijat refleksi, akupunktur, akupressur, tenaga dalam, terapi oksigen hiperbarik, kop, dan sejenisnya. Secara medis belum terbukti pengobatan ini menyembuhkan kanker secara langsung, tetapi diakui bisa mengurangi rasa sakit, menimbulkan rasa nyaman, menghilangkan stres, dan meningkatkan kualitas hidup/kebugaran, sehingga penderita lebih siap menjalani pengobatan medis.

Tidak hanya klinik-klinik kecil yang menyediakan pengobatan ini, kini rumah sakit-rumah sakit besar juga banyak yang melakukannya, dengan pengawasan dokter ahli yang belajar secara khusus.

Pengobatan Psikis

Menurut penganut pengobatan ini, penyakit timbul akibat terganggunya keseimbangan tubuh, jiwa, pikiran, dan kehidupan spiritual seseorang. Karenanya pengobatan ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan itu, yang pada gilirannya akan membuat organ-organ tubuh bekerja normal, dan memulihkan kesehatannya.

Contoh pengobatan yang bersifat terapi psikis ini adalah meditasi, yoga, doa/dzikir, hipnotis, olah napas, terapi musik, aromaterapi, ayurveda, dan sebagainya. Kegiatan ini diyakini dapat memperkuat mental, mengurangi stres dan kecemasan, menumbuhkan sikap positif, dan memperkuat kemauan hidup. Juga dapat mengurangi efek samping pengobatan, meningkatkan efektivitas pengobatan medis, dan mempercepat penyembuhan.

Berbagai agama di dunia memiliki kepercayaan masing-masing mengenai mukjizat penyembuhan illahiah. Penganut Islam umpamanya, percaya bahwa shalat tahajjud, doa, dan dzikir dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis dianggap tak tersembuhkan. Penganut Kristen, Katolik, Hindu, dan agama-agama lain memiliki keyakinannya masing-masing. Demikian juga penganut aliran kepercayaan, bahkan komunitas-komunitas kecil di kampung-kampung.

Sementara nalar manusia belum mampu menerangkan terjadinya mukjizat ini, sebagian orang mencoba mengilmiahkannya dengan berteori bahwa ketenangan jiwa dan kondisi spiritual yang sehatlah yang meningkatkan kesehatan fisik secara umum.
Diet dan Nutrisi

Diet dan nutrisi berperan penting dalam upaya mencegah dan menghambat pertumbuhan kanker. Pola makan yang salah (kurang serat, terlalu banyak lemak, komposisi tidak seimbang, banyak mengandung pewarna/pengawet/perasa buatan, atau cara memasak yang salah) merupakan salah satu pemicu penyakit kanker. Maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah mengubah pola makan yang salah menjadi pola makan yang sehat.

Di sisi lain, zat-zat gizi makanan dan minuman dapat juga dimanfaatkan untuk melawan kanker dengan berbagai cara. Ada yang bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh, ada yang menetralisir efek buruk zat-zat pemicu kanker, ada yang mencegah mutasi gen, ada yang bisa memperbaiki kembali gen-gen yang rusak, ada yang bisa mencegah terjadinya metastase (penyebaran sel kanker), bahkan ada juga yang memicu sel kanker untuk melakukan bunuh diri (apoptosis).

Karena itu, mengatur diet dan nutrisi secara tepat merupakan satu hal yang harus dilakukan bersama-sama dengan upaya pengobatan kanker lainnya. Tanyakan kepada dokter atau ahli nutrisi mengenai makanan apa yang harus Anda hindari atau sebaliknya harus Anda konsumsi untuk mendukung pengobatan kanker Anda.
Vitamin, Mineral, Makanan Suplemen

Masih banyak lagi ragam pengobatan alternatif untuk kanker, khususnya yang diproduksi oleh pabrik-pabrik farmasi dan dipasarkan sebagai vitamin atau makanan suplemen. Di Indonesia kita mengenal produk-produk lebah seperti madu, royal jelly, propolis; juga sirip ikan hiu, minyak ikan, chlorella, teh hijau, ginseng, dan sebagainya yang diklaim bisa menyembuhkan kanker. Demikian juga vitamin A dan beta karoten, vitamin B, C, E, K yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah pembentukan dan penyebaran sel kanker.
Lain-lain

Klinik-klinik pengobatan kanker juga memiliki beragam teknik pengobatan lain yang belum sepenuhnya diterima kalangan medis, misal kemoterapi herbal, infus T-cell (berasal dari thymus sapi) yang dikatakan bisa membunuh sel-sel kanker, penggunaan obat-obat tertentu untuk membersihkan tubuh dari racun dan logam berat sumber radikal bebas, dan sebagainya.

Sementara itu di berbagai daerah terdapat berbagai teknik pengobatan supranatural yang tampak tidak masuk akal, tetapi toh banyak yang mencoba. Misal mendiagnosa penyakit lewat seekor ayam, memindahkan penyakit kepada binatang/telur/sebatang kayu, dan banyak lagi lainnya.

Sekalipun dokter agak skeptis terhadap berbagai jenis pengobatan alternatif itu, tidak ada salahnya Anda mencoba. Dokter berpegang pada teknik pengobatan (barat) yang sudah teruji secara klinis, sedang berbagai pengobatan alternatif pada umumnya berasal dari pengobatan tradisional (timur) yang digunakan dan terbukti efektif secara turun-temurun, tetapi banyak yang belum diuji secara klinis. Keputusannya tetap di tangan Anda. Toh tidak sedikit obat-obat tradisional yang setelah diuji secara klinis kemudian diadopsi menjadi obat-obat medis modern, seperti obat kemoterapi vincristine dan vinblastine, yang diambil dari ekstrak daun tapak dara.

Akan lebih maksimal hasilnya kalau pengobatan alternatif yang Anda pilih dilaksanakan bersama-sama dengan pengobatan medis, sehingga bisa saling mendukung. Yang penting Anda harus perpegang pada 4 Tepat dan 1 Waspada: tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat penderita, serta waspada terhadap efek samping.

Dan sudah pasti, selalu berkonsultasilah dengan dokter Anda.

Untuk itu, dihimbau agar para wanita yang terkena kanker payudara segera melakukan pemeriksaan lengkap agar dapat ditentukan bagaimana cara pengobatan yang paling tepat bagi mereka. Wanita sebaiknya juga memperlengkapi dirinya dengan bekal yang cukup agar dapat memahami secara memadai tentang penyakitnya. Apalagi kini telah tersedia banyak informasi kesehatan, seperti melalui internet.

Selasa, 19 Agustus 2008

Gejala-gejala Serangan Jantung, Stroke, Arthitis, Kanker Payudara

Seringkali kita tidak menyadari telah terjangkit suatu penyakit. Beberapa gejala kecil yang sering tidak kita perhatikan, ternyata dapat membawa dampak yang cukup besar untuk kesehatan tubuh. Sebelum terlambat dan untuk mengantisipasi hal tersebut, maka penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala umum dari beberapa penyakit di bawah ini:

1. Serangan jantung

Gejala : jantung terus menerus berdebar, pusing, pingsan, dada terasa seperti ditekan, sakit, atau nafas pendek-pendek, jantung seperti tidak berdetak. 

Apakah Penyakit Jantung Itu?

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Beberapa contoh penyakit jantung seperti jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik.

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang penderitanya paling banyak. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung disebabkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.

Namun, tidak semua penyakit jantung disebabkan oleh terserangnya pembuluh darah. Berikut ini beberapa gangguan lain pada jantung, yaitu:

Abnormal Heart Rhythms

Normalnya jantung berdetak 60-100 kali setiap menit (atau sekitar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dengan dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedangkan yang berdetak di atas 100 per menit disebut dengan tachyarrhytmias.

Heart Failure

Atau gagal jantung merupakan pemyakit jantung yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya.

Heart Valve Disease

Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki empat buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung.

Congenitas Heart Disease

Atau biasa disebut dengan kelainan pada jantung. Menyerang 8-10 anak dari setiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika, sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orang setiap tahunnya.

Cardiomyopathies

Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Mereka yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Hal itu menyebabkan jantung memompa darah secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik, cardiomyopathies akan menyebabkan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal.

Pericarditis

Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah gaya hidup yang menyebabkan seolah-olah kita membangun penyakit tersebut di dalam tubuh, ada empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu :- merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun - kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi - tekanan darah tinggi - penyakit kencing manisTapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur dan juga faktor keturunan.

2. Serangan stroke

Gejala : Menderita pusing yang amat sangat dan tidak mau reda, pingsan, hilang koordinasi, mendadak baal (biasanya terjadi pada satu sisi tubuh).

Seperti halnya penyakit jantung, stroke juga erat kaitannya dengan gangguan pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba dan penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang terkena. Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia), berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa (sensasi) di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.Faktor-faktor risiko untuk terjadinya stroke mempunyai kesamaan dengan faktor risiko penyakit jantung, yaitu :Merokok Hipertensi Kadar lemak darah tinggi Diabetes mellitus Gangguan pembuluh darah/jantung Tingginya jumlah sel darah merah Kegemukan (obesitas) Kurang aktifitas fisik/olah raga Minuman alcohol Penyalahgunaan obat (Narkoba)

Salah satu akibat yang terjadi setelah seseorang mengalami stroke yaitu disfungsi seksual. Akibat stroke yang berupa disfungsi seksual tersebut masih belum dimengerti karena stroke merupakan manifestasi dari gangguan aliran darah di otak, sedangkan disfungsi seksual sangat dipengaruhi oleh aliran darah dan fungsi otak, di samping pengaruh faktor lainnya. Disfungsi seksual terjadi karena adanya gangguan aliran darah akibat stroke dan juga gangguan otak itu sendiri pada bagian yang berhubungan dengan fungsi seksual.

Dalam hubungannya dengan stroke, tidak banyak laporan tentang gangguan fungsi seksual pada penderita setelah mengalami serangan gangguan pembuluh darah di otak. Padahal banyak penderita yang mengalami disfungsi seksual setelah stroke.

Beberapa kemungkinan mengapa tidak banyak laporan tentang disfungsi seksual pada penderita stroke, yaitu: 
- Perhatian terhadap stroke jarang sekali menyangkut pada fungsi seksual seseorang, namun       lebih ditujukan pada akibat lain yang dianggap menyangkut fungsi tubuh yang berakibat lebih fatal.
- Orang yang mengalami stroke merasa sangat bersyukur dapat lolos dari maut akibat stroke. Untuk melaporkan adanya gangguan fungsi seksual, mereka khawatir untuk melaporkan gangguan yang dianggap tidak fatal itu.
- Pasangan yang mengalami stroke mungkin menganggap wajar bila setelah stroke terjadi gangguan fungsi seksual, sehingga merasa tidak perlu untuk berkonsultasi ke dokter.

Beberapa disfungsi seksual yang dapat terjadi akibat stroke, yaitu:
- Ejakulasi terhambat
- Disfungsi ereksi
- Kegagalan orgasme
- Dispareunia (yaitu keadaan timbulnya rasa nyeri pada koitus)

Cara mengatasi disfungsi seksual setelah mengalami stroke sebenarnya didasarkan pada jenis penyebab stroke, jenis gangguan fungsi seksual, dan jenis penyebab gangguan fungsi seksual. Dengan mengetahui keadaan tersebut secara benar, maka penanganan gangguan fungsi seksual menjadi lebih tepat dan diharapkan hasilnya akan lebih baik. Konsultasi pada dokter juga sangat penting untuk mengatasi tekanan psikis yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan fungsi seksual.

3. Arthritis

Arthritis atau radang sendi merupakan istilah dari rematik artikuler (mengenai sendi), dikenal dalam berbagai bentuk, diantaranya yang paling umum yaitu Arthritis Reumatiod, Osteoarthritis, dan Gout (arthritis pirai). 

Gejala : Daerah sekitar sendiri terasa sakit, panas, dan berwarna merah. Hal ini kemungkinan menandakan tendonitis (iritasi pada fibrous cord yang mengikatkan otot pada tulang), atau osteoarthritis (kondisi ini terjadi ketika tulang rawan di dalam sendi habis). Atau jika Anda mengalami sendi terkunci ketika berbunyi. atau gejala umumnya ialah :

- persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakan
- adanya pembengkakan pada salah satu atau beberapa persendian
- pada persendian yang sakit akan berwarna kemerah-merahan
- demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.

Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi-sendi. Pada penyakit ini terjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang sebagian dari berat badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan. Osteoarthritis merupakan gangguan yang umum pada usia lanjut, sering dianggap sebagai konsekuensi dari perubahan-perubahan dalam tulang dengan lanjutnya usia. 

Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis yang serius, disebabkan oleh peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, dan lutut. 

Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan, sensasi rasa dingin pada kaki dan tangan yang disebabkan gangguan sirkulasi darah. 

Gout arthritis atau lebih dikenal dengan asam urat atau encok merupakan radang sendi akut yang disebabkan oleh terlalu banyaknya produksi asam urat (uric acid) yaitu produk buangan yang menumpuk dalam jaringan tubuh, atau karena kegagalan ginjal untuk membuang asam urat dalam jumlah cukup banyak.

4. Kanker payudara

Gejala : Mens yang tidak teratur atau tidak mens, cairan keluar hanya dari salah satu payudara, sakit kepala, dan pengelihatan berubah.

Deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara seharusnya layak diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh setiap wanita karena hal tersebut merupakan ujung tombak dari proses penyembuhan kanker.

Umumnya para penderita yang datang ke dokter rata-rata telah memasuki stadium lanjut karena tidak pernah melakukan deteksi dini melalui mammografi, yaitu pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar x dosis rendah.

Hal tersebut antara lain karena masih banyak wanita yang belum mengetahui mengenai aktivitas deteksi dini atau masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah untuk melakukan hal tersebut. 

Perlu diketahui, semakin tinggi stadium suatu kanker maka semakin kecil pula kemungkinan seseorang yang mengidap kanker payudara untuk sembuh.

Umumnya tingkat kesembuhan untuk stadium I pada kanker payudara dapat mencapai 95%, stadium II sebesar 70%, dan stadium III adalah antara 40-50%. Sedangkan untuk pasien pada stadium IV yang masih hidup dalam jangka waktu lima tahun kemudian tidak sampai 15%.

Selain dengan melakukan deteksi dini, mammografi dan pengujian lainnya juga bermanfaat untuk menentukan jenis pengobatan kanker payudara yang garis besarnya meliputi operasi, perawatan sinar, dan kemoterapi.

Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker jenis lain. Mengapa demikian?

Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Sedang di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan.

Padahal, mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah, dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit, sebulan sekali, dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari/Sarari).

Memang, tidak ada wanita yang ingin melakukan Sadari/Sarari. Karena bisa jadi muncul bayangan menakutkan: “bagaimana kalau saya benar-benar menemukan benjolan?”. Atau mungkin menemukan “sesuatu” yang tidak dimengerti apa maknanya.

Tetapi, semakin sering Anda memeriksa payudara Anda, Anda akan semakin mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres –jika ada. Bagaimanapun pemeriksaan dini terhadap diri sendiri adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapatmelindungi Anda dari resiko kanker payudara.

Langkah-langkahnya ialah sbb :

Payudara memiliki bagian-bagian (lingkungan) yang kalau diraba terasa berbeda-beda. Sisi atas agak ke samping (dekat ketiak) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Payudara bagian bawah terasa seperti hamparan pasir atau kerikil. Sedang bagian di bawah puting susu terasa seperti sekumpulan biji-bijian yang besar. Kadang ada juga gumpalan yang menyerupai sebuah mangkuk. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap wanita. 

Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda membuat “peta lingkungan payudara”, untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari bulan ke bulan.

Yang terpenting adalah rasakan bagaimana kondisi payudara Anda sendiri. Adakah sesuatu yang terasa berbeda dibanding lingkungan sekitarnya? Misal, di area “gumpalan besar” terasa ada benjolan kecil sebesar kacang hijau? Atau di area “hamparan pasir” terasa ada “kerikil” yang agak besar? Atau adakah perubahan kondisi payudara dibanding pemeriksaan sebelumnya? Itu semua bisa dideteksi dengan memeriksa payudara sendiri.

Sulitkah melakukan Sadari/Sarari itu? Sama sekali tidak. Sebaiknya dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar, sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan. 

Akan lebih baik jika disiapkan buku catatan khusus untuk mencatat hasil pemeriksaan Anda, juga kondisi dan perubahan payudara Anda dari waktu ke waktu. Bila perlu lengkapi dengan gambar ilustrasi untuk memperjelas lokasi kelainan yang ditemukan.


Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi atas beberapa tahap:
1. Melihat

Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:
Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
Apakah bentuknya membesar/mengeras?
Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?
Apakah putingnya tertarik ke dalam?
Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman?
Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?
Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.
2. Memijat

Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).
3. Meraba

Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.

Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.

Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan.

Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang dada/iga.

Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri. 

Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun. 
4. Meraba Ketiak

Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.

Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil apa pun), segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap dini dan ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas!. 

sumber : http://www.info-sehat.com & http://rumahkanker.com